Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit
dapat dilakukan dengan sukses. Proses kehamilan pada
manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 bulan.
Awalnya, blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain
tropoblas (sel-sel terluar), embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan
blastocoel (rongga yang berisi cairan). Tropoblas merupakan sel-sel
terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim proteolitik sehingga mampu
terjadi implantasi pada endometrium. Sementara, embrioblas merupakan
sel-sel bagian dalam blastosit yang terdapat bintik benih
sebagai hasil pembelahan selnya. Antara tropoblas dan bintik
benih dipisahkan oleh bagian berisi cairan yang disebut selom.
Fase blastula akan segera berlanjut menuju fase gasterula.
Pada fase ini, bintik benih tumbuh dan membelah menjadi lapisan yang
berbeda. Lapisan tersebut yakni lapisan luar (ektoderma), lapisan
tengah (mesoderma), dan lapisan dalam (endoderma). Kemudian,
masing-masing lapisan tersebut akan berkembang menjadi organ-organ
yang dimiliki embrio atau mengalami organogenesis. Ektoderma
mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung, mata, dan sistem saraf.
Mesoderma membentuk tulang, peritoneum otot, pembuluh darah, jantung,
ginjal, limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat. Sedang kan endoderma
menjadi organ-organ yang terkait sistem pencernaan dan sistem pernapasan.
Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ tersebut dengan
pesat. Embrionya dinamakan sebagai janin atau fetus. Selain itu, pada sisi
luar tropoblas terdapat bagian yang membentuk membran ekstraembrionik.
Gambar 3. Perkembangan awal
embrio manusia dan membran ekstraembrionik
|
Membran ekstraembrionik berfungsi sebagai pelindung
embrio dari berbagai tekanan yang berasal dari luar. Selain itu, membran
ini juga berfungsi memberi makanan bagi embrio. Dengan kata
lain, semua fungsi yang menyokong kelangsungan hidup embrio dilakukan
semua oleh membran ini. Membran ekstraembrionik yang dimaksud
adalah kantung kuning telur, amnion, korion, dan alantois. Lihat
Gambar 4.
Gambar
4. Membran ekstraembrionik
|
1) Kantung Kuning Telur
Kantung
kuning telur atau sakus vitelinus merupakan sebuah membran yang
terbentuk dari perluasan lapisan endoderma. Di dalamnya pembuluh
darah dan sel darah merah terbentuk pertama kali. Oleh karena itu, pada
tahapan selanjutnya kantung ini berhubungan dengan tali pusar.
2) Amnion
Amnion
merupakan membran yang berfungsi sebagai pelindung embrio baik dari
gesekan ataupun tekanan. Selain itu, amnion juga berperan dalam proses
pengaturan suhu tubuh embrio. Di dalam amnion terdapat ruangan yang berisi
cairan amnion. Kita biasa menyebut cairan amnion sebagai ketuban.
3) Korion
Karion
merupakan membran yang berasal dari perluasan ektoderma dan
mesoderma tropoblas. Korion memiliki bagian yang
berbentuk jonjot–jonjot atau vili korion. Di dalam vili korion
terdapat pembuluh darah embrio yang berhubungan secara langsung dengan
pembuluh darah ibu dalam endometrium. Fungsi vili korion adalah
sebagai tempat masuk dan keluarnya makanan dan oksigen dari ibu ke
embrio. Korion adalah cikal bakal plasenta. Lihat Gambar 5.
Gambar
5. Plasenta dan bagian-bagiannya
|
Nantinya,
plasenta berfungsi sebagai pemberi nutrisi makanan bersama darah bagi
perkembangan dan pertumbuhan embrio.